Senin, 21 November 2016

Tentara IPNU IPPNU Banyumas (CBP-KPP) Gelar Latihan Training of Trainer

GELAR TOT, 20 ANGGOTA CBP-KPP KABUPATEN BANYUMAS SIAP JADI INSTRUKTUR
Kebasen- Dewan Koordinasi Cabang Corps Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri (DKC CBP-KPP) Kabupaten Banyumas PC IPNU-IPPNU Kabupaten Banyumas menggelar kegiatan Training of Trainer (TOT) untuk pertama kalinya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu-minggu tanggal 19-20 Nopember 2016 di gedung MWC NU Kecamatan Kebasen kabupaten Banyumas dan di area bukit Watu Meja kecamatan Kebasen yang tujuannya adalah untuk menyiapkan kader unggulan dimasa yang akan datang, pembentukan karakter buat instruktur, dan supaya mereka mendapat predikat instruktur yang handal dimasing-masing bidang.

Muhisti Diah Ayu Novani, selaku ketua panitia menjelaskan “kita mengadakan kegiatan Training of Trainer (TOT) ini guna menyiapkan kader-kader seorang trainer yang handal di masa mendatang karena regenerasi itu sangat penting, selain itu juga kegiatan ini sebagai wadah pembentukan karakter bagi para calon instruktur CBP-KPP kabupaten Banyumas dan supaya mereka layak untuk mendapat gelar seorang instruktur”.


“kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari masing-masing angkatan yaitu angkatan I-IV yang berjumlah 20 orang, mereka merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan yang ada di kabupaten Banyumas, memang di kabupaten Banyumas ada 27 kecamatan tetapi untuk saat ini belum semua kecamatan di kabupaten Banyumas mengikuti organisasi CBP-KPP.” sambungnya.(Minggu, 20 Nopember 2016)

Dalam kesempatan ini, Sarno Edi Saputra selaku seorang trainer dan juga sebagai pemateri dalam kegiatan ini mengatakan bahwa, dia bersama tim memberi materi seperti survival, navigasi darat, rock climbing, mountainering, SAR dan ESAR dan masih banyak lagi yang nantinya dari masing-masing materi dibagi menjadi beberapa divisi agar mereka mereka memperoleh porsi yang pas dan hasil yang maksimal.
“kami membagi mereka menjadi beberapa divisi agar mereka mendapat hasil yang maksimal terhadap materi yang telah kami berikan.”jelasnya.


Training of Trainer (TOT) ini rencananya akan diadakan dalam dua kali pertemuan,yang pertama pada tanggal 19-20 Nopember 2016 dan yang kedua tanggal 3-4 Desember 2016, kegiatan ini juga dalam rangka persiapan diklatama V DKC CBP-KPP Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Banyumas.


Fajar Pujianto

Senin, 14 November 2016

DIKLATAMA V CBP KPP PC IPNU IPPNU Kabupaten Banyumas


HOME || SEJARAH CBP || SEJARAH KPP  || DIKLATAMA V




DKC CBP KPP Banyumas                                                            PC IPNU IPPNU Banyumas


PENGERTIAN DIKLATAMA

Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Pertama (DIKLATAMA) adalah pendidikan dan latihan yang memiliki sasaran untuk memperkenalkan IPNU IPPNU secara umum dan CBP KPP pada khususnya pada anggota baru CBP KPP. Diklatama sekaligus membangun komitmen dan watak kader dalam kebersamaan membangun bangsa.


  1.  Tujuan
    • Membentuk watak dan rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dan masyarakat.
    • Membangun watak dengan mengembangkan nilai - nilai pengabdian pada kegiatan sosial kemanusiaan.
    • Menambah wacana tentang wawasan kebangsaan.
    • Memahami ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
    • Memahami eksistensi IPNU.
    • Memahami CBP/KPP
    • Memiliki rasa kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi.
Diklatama merupakan jenjang pengkaderan dasar/pertama yang menjadikan pintu gerbang anggota IPNU IPPNU Khususnya menjadi pasukan CBP KPP. 


CBP KPP

CBP (Corps Brigade Pembangunan ) Merupakan lembaga Semi Otonom dari IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul ulama). Sama halnya dengan KPP (Korp Pelajar Putri) juga merupakan lembaga semi otonom dari IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) yang keduanya sama-sama merupakan kader-kader Khusus dari IPNU IPPNU yang menitik beratkan pada 4 Bidang yakni : 
1. Kepanduan
2. Kepalangmerahan
3. SAR (Search And Rescue)
4. Cinta Alam

untuk lebih mempermudah penalaran saya akan analogikan begini : Gerakan Pemuda Ansor (GP. ANSOR) Memiliki tentara atau pasukan Khusus yakni Barisan Ansor Serbaguna (BANSER). Maka sama halnya dengan IPNU IPPNU memiliki Tentara Khusus yakni CBP dan KPP.

Ingin mengenal lebih jauh apa itu CBP KPP ?

Maka ikutilah DIKLATAMA V CBP KPP PC IPNU IPPNU Kabupaten Banyumas yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 - 22 Desember 2016 yang awalnya Bertempat di SMK Diponegoro 2 Rawalo dikarenakan sesuatu hal jadi di pindahkan di MI Ma'arif NU Bentul Kebasen Banyumas.


Untuk yang berminat silahkan langsung daftarkan diri anda melalui link berikut :



Untuk surat resmi masih proses pengiriman atau Surat resmi, delegasi, surat ijin orang tua, perlengkapan yang harus dibawa  jg bisa di download di link berikut : 




Ceklist yang harus di bawa Peserta :



Untuk Hal-hal yang masih butuh pertanyaan dapat di tanyakan ke Contack Person :

AHMAD ROFIKI ( Ketua Panitia 083857362088)

IMAM HIDAYAT ( Wakil Komandan CBP Bms 08979264602 / pin d10094c2 )

AZKA MIFTAHUDIN ( Sekretaris PC IPNU/Humas 085726257717 / pin 2b2a8d6a )






Minggu, 13 November 2016

Sejarah KPP ( Korp Pelajar Putri ) IPPNU


HOME || SEJARAH CBP || SEJARAH KPP  || DIKLATAMA V



DKC CBP KPP Banyumas                                                              PC IPNU IPPNU Banyumas



SEJARAH SINGKAT KPP

Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan keputusan Konbes I IPNU-IPPNU pada tanggal 28 Oktober 1964 di Pekalongan-Jawa Tengah. Pada awal terbentuknya lembaga ini bernama Corp Brigade Pembangunan-wati (CBP-wati) yang merupakan wadah bagi pemuda dan pelajar NU untuk mengkokohkan barisan dalam mengimbangi munculnya berbagai barisan yang berkibar dari panji-panji komunis. Dalam perjalanannya CBP-wati mengalami stagnasi dan selanjutnya diputuskan dalam amanat Kongres XII IPPNU di Makasar-Sulawesi Selatan dengan perubahan nama menjadi KKP yang kemudian untuk mengukuhkannya ditetapkan dalam Kongres XIII IPPNU di Surabaya-Jawa Timur. Kemudian di rubah lagi menjadi Korp Pelajar Putri (L- KPP) HASIL RAKORNAS DI SIDOARJO 06 - 07 OKTOBER 2012.

B.     Visi
Mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kwalitas kader-kader IPPNU.

C.    Misi
Berpartisipasi aktif ikut membangun Negara Republik Indonesia dengan mengibarkan panji-panji NU disetiap pengabdiannya dalam bidang kepanduan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan.

D.    Tujuan
Wadah untuk melatih diri, memantapkan motivasi dan mengembangkan kreatifitas dalam meningkatkan SDM dan membangun loyalitas serta mempererat hubungan anggota IPPNU (L-KPP) dengan lingkungan masyarakat.

E.     Bentuk
Lembaga Korp Kepanduan Putri (L-KPP) adalah Lembaga Semi Otonom IPPNU.

F.     Pengertian (L-KPP)
Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) merupakan suatu lembaga pengembangan SDM dalam bidang lingkungan alam, kepanduan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan.








G.    Lambang (L-KPP)
1.     Bentuk kuncup bunga warna putih
2.   Garis tepi berwarna hijau dengan arti kesuburan
3.     Bintang sembilan berwarna  emas yang berarti rohmatal lil alamin
4. Bumi berwarna biru berarti kedamaian dan semangat yang kuat
5.  Buku terbuka mempunyai arti belajar tanpa henti
6.     Tulisan KKP dengan tinta hitam
7.     Peta Indonesia warna hijau

H.      Seragam
1.       Pakaian Dinas Harian (PDH)
a.    Warna hijau lumut
b.    Baju lengan panjang tanpa manset dengan dua saku didepan
c.       Rok panjang dengan bentuk span belah tutup
d.      Jilbab berwarna putih segi tiga
e.       Sepatu fantauvel warna hitam
2.      Pakaian Dinas Lapangan (PDL)
a.    Kaos berwarna biru dongker dengan tulisan Korp PelajarPutri berwarna putih.
b.    Celana berwarna biru dongker dengan dua saku disamping dan saku dibelakang.
c.    Jilbab kaos berwarna putih.
d.   Sepatu kets warna hitam.
e.    Topi pet warna gelap.

 Tingkatan (L-KPP)
1.      Dewan Koordinasi Nasional (DKN) untuk tingkat Pusat.
2.      Dewan Koordinasi Wilayah (DKW) untuk tingkat Wilayah.
3.      Dewan Koordinasi Cabang (DKC) untuk tingkat Cabang.
4.      Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC) untuk tingkat Anak Cabang.

5.      Regu Korp Kepanduan Putri (Regu-KPP) untuk KPP tingkat Ranting, dan Komisariat Perguruan Tinggi.

Sejarah CBP ( Corps Brigade Pembangunan ) IPNU

HOME || SEJARAH CBP || SEJARAH KPP  || DIKLATAMA V




DKC CBP KPP Banyumas                                                            PC IPNU IPPNU Banyumas


Sejarah Singkat CBP



Lembaga Corp Barisan Pelajar adalah suatu organisasi yang bergerak dalam pengembangan kreatifitas, kemanusiaan, lingkungan hidup, pengabdian masyarakat bangsa dan negara (Bela Negara). Berdiri tahun 1965 dalam kongres IPNU Ke IV di Pekalongan Jawa Tengah. Corp Barisan Pelajar (CBP) merupakan lembaga yang dibentuk di latar belakangi peristiwa persengketaan Indonesia dan malaysia, Peristiwa politik yang berkaitan persengketaan antara RI dan malaysia merebutkan daerah Kalimantan Utara (Serawak).


Kondis riil yang terjadi saat itu dilihat dari konteks politik luar negri terjadi pertentangan antara gagasan soekarno yang yang anti imperialisme dengan pihak barat yang berupaya menancapkan kukunya di wilayah malaysia, Presiden soekarno menginstruksikan kepada seluruh elemen bangsa membentuk suka relawan perang dan siap menggayang malaysia.Intruksi Presiden tersebut secara langsung membuat seluruh elemen bangsa bersiap sedia untuk melawan imperialisme yang akan kembali di tancapkan di wilayah Asia Tenggara. Asnawi Latief, selaku ketua umum PP IPNU yang merupakan bagian dari elemen bangsa merasa terpanggil untuk berjuang bersama melawan imperialisme barat, yang terbentuk dari kalangan pelajar nahdliyin yang kemudian di namakan dengan Suka Relawan pelajar.

Deklarasi dibentuknya sukarelawaan pelajar diadakan di jogjakarta pada, 19 September 1963 yang pada saat itu merupakan lokasi dari kantor pusat PP IPNU, dibarengi dengan parade militer TNI yang merupakan wujud dari kesiapan RI menggayang malaysia.Semenjak saat itulah kemudian sukarelawan pelajar yang dibentuk oleh rekan Asnawi Latief selaku ketua umum PP. IPNU pada saat itu, berjuang demi memperjuangkan bangsa dan negara. Sukarelawan pelajar ini yang merupakan embrio bagi berdirinya CBP IPNU yang ditetapkan di konferensi besar IPNU di pekalongan pada tanggal, 25 – 31 oktober 1964 dengan nama Corp Brigade Pembangunan (CBP) yang kemudian dikenal dengan “Doktrin Pekalongan”.
Secara bahasa Corp berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti kesatuan dalam komando, Brigade berarti pasukan yang disiapkan untuk bertempur dan Pembangunan memiliki arti membangun dalam rangka mengisi kemerdekaan. Sedangkan secara terminologi Corp Brigade Pembangunan berarti suatu lembaga yang dibentuk dalam satu komando untuk mengawal pembangunan.Pada moment tersebut Asnawi Latief selaku ketua umum PP IPNU menunjuk rekan Harun Rosyidi untuk menjadi komandan teknis CBP, Pasca ditunjuk sebagai komandan teknis CBP, rekan harun rosyidi mengumpulkan kader-kader inti IPNU yang berpotensi untuk selanjutnya dididik dan dilatih kemiliteran serta keamanan guna mengantisipasi gerakan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik dari dalam maupun luar. Kondisi ini ditempuh karena stabilitas politik dan keamanan yang tidak menentu pada saat itu.

Kemudian, pada taahun 1965 saat terjadi peristiwa G 30 S PKI. CBP sangat berperan aktif dalam upaya memberantas PKI dan antek-anteknya.

Ghirroh patriotisme pelajar tersebut setelah terjadinya perubahan rezim dan perubahan kondisi sosial politik Indonesia semakin surut. CBP menjadi sebuah nama yang seamakin tenggelam, hingga kemudian masa kepemimpinan Hilmi Muhammadiyyah Ketua Umum PP IPNU pada tahun 1999 CBP dideklarasikan kembali di Pondok Pesantren Pancasila Sakti Klaten Jawa Tengah. Pendeklarasian ini merupakan upaya IPNU untuk bisa memberikan kontribusinya secara lebih luas pada era reformasi yang sedang gencar-gencarnya oleh masyarakat seluruh Indonesia. Kemudian rekan Hilmi Muhammadiyyah menunjuk rekan Agus Salim untuk menjadi Komandan Nasional CBP. Pasca ditunjuk sebagai Kornas CBP, rekan Agus Salim sangat gencar melakukan sosialisasi ke daerah-daerah untuk mengaktifkan kembali CBP sampai ketingkat Ranting, Hingga memasuki kongres XIII tahun 2000 di Makasar yang menetapkan rekan Abdullah Azwar Anas sebagai Ketua Umum IPNU, selanjutnya ditunjuklah Rekan Edi syam Risdiyanto.


Pada masa ini CBP bergerak pada empat bidang yakni :


Kepanduan, Kepalangmerahan, SAR dan Cinta Alam. Rekan Edisyam berhasil merumuskan kembali pola CBP dengan format baru yang terangkum dalam peraturan organisasi, penjabaran peraturan organisasi serta sistem pendidikan dan pelatihan sebagai acuan dan panduan kegiatan di seluruh Indonesia. Rumusan – rumusan tersebut dibukukan pada masa itu yang disahkan pada masa kepemimpinan Al- Amin Nur Wahab Nasution sebagai Pj Ketua Umum IPNU yang menggantikan Rekan Abdullah Azwar Annas.


Perjuangan CBP tidak berhenti disitu saja, pada kongres XIV Surabaya tahun 2003 yang menetapkan Mujtahir Ridlo sebagai Ketua Umum IPNU, melanjutkan progam CBP sebelumnya dibawah komando Rekan Ali Masdar Hasibuan.Pada masa ini lebih difokuskan pada praktek kelapangan terutama bidang SAR dan kepalang merahan, disebabkan seringnya terjadi bencana Alam skala Nasional misalnya terjadi Tsunami di Aceh, Tanah Longsor di banjar negara, Banjir Bandang di Jember, Gempa Jateng Jogja, Gempa dan Tsunami di Pengandaran Jawa Barat. Pada periode ini pula CBP yang bergerak di empat bidang yakni : Kepanduan, Kepalangmerahan, SAR dan Cinta Alam difokuskan pada 3 bidang yakni : kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan kedisiplinan yang ditetapkan dalam Rakornas CBP pada 6 – 8 Januari 2006, bertempat di Wisma Depag Jakarta Selatan. Program ini berlanjut hingga kongres IPNU XV di asrama Haji Pondok Gede, 9-12 Juli 2006 yang menetapkan Rekan Idy Muzayyad sebagai ketua umum IPNU dan selanjutnya menunjuk rekan Alvin M Hasanil Haq sebagai Komandan Nasional.

Pada masa kami banyak hal yang dilakukan dalam rangka memajukan dan mengembangkan potensi kader-kader CBP diantaranya : Kemah Pelajar Hijau dalam rangka Diklat Peduli Lingkungan , 6 – 8 April 2007 di Ponpes Wali Songo Gomang Singgahan Tuba, Workshop Ke-CBP-an ,17 – 20 Mei 2007 di Ponpes Maslakul Huda Pati. Tidak sampai disitu saja CBP juga ikut serta dalam berbagai event kemanusiaan misalnya pada saat terjadi Banjir Bandang di Jakarta.Hasil workshop di Pati mengamanatkan CBP untuk menyelenggarakan rakornas yang kemudian terselenggara pada, 22 – 25 Agustus 2007 bertempat di Hotel Diamond Samarinda bersamaan dengan penyelenggaraan Rakernas IPNU. Pada Rakornas ini di putuskan beberapa hal yang berkaitan dengan Ke-CBP-an diantaranya adalah sasaran kegiatan CBP yang semula kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan Kedisiplinan menjadi Kemanusiaan, Lingkungan Hidup, dan Bela Negara.

Corps Brigade Pembangunan (CBP) merupakan lembaga yang dibentuk pada tahun 1963 dalam hal itu di latar belakangi peristiwa persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia atau istilah populernya dikenal dengan istilah “ Ganyang Malaysia “, peristiwa politik tersebut yang berkaitan dengan persengketaan antara Republik Indonesia dengan Malaysia memperebutkan daerah Kalimantan Utara  (Serawak).
    Kondisi riil yang terjadi pada saat itu untuk conteks_nya yaitu politik luar negeri terjadi pertentangan antara gagasan Presiden Soekarno yang anti Imperalisme dengan pihak barat yang berupaya menancapkan kukunya diwilayah Malaysia. Kemudian Presiden Soekarno mengintruksikan kepada elemen bangsa untuk segera membentuk Sukarelawan Perang dan siap menggayang Malaysia.

    Instruksi Presiden tersebut secara langsung membuat seluruh elemen bangsa bersiap sedia untuk melawan Imperalisme yang akan kembali menancapkan kukunya diwilayah Asia Tenggara, Asnawi Latif pada waktu itu selaku Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulaqma yang merupakan bagian dari elemen bangsa merasa terpanggil untuk berjuang bersama melawan iperalisme dari bangsa barat, yang terbentuk dari kalangan pelajar Nahdhiyyin yang kemudian dinamakan Sukarelawan Pelajar.

    Deklarasi dibentuknya sukarelawan Pelajar diadakan di Djogjakarta yang pada saat itu merupakan lokasi dari kantor pusat PP IPNU, dan di barengi dengan parade militer  Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang merupakan wujud dari kesiapan RI untuk Menggayang Malaysia.

    Sejak saat itulah kemudian Sukarelawan Pelajar yang dibentuk oleh Asnawi Latif tersebut berjuang demi memperjuangkan Negara dan Bangsa untuk keutuhan NKRI. Sukarelawan ini yang merupakan Embrio atau cikal bakal bagi berdirinya Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Yang kemudian ditetapkan pada Konferensi Besar IPNU di Pekalongan pada tanggal 25 – 31 Oktober 1964 dengan nama Corps Brigade Pembangunan (CBP). Yang kemudian dikenal dengan “doktrin Pekalongan”

Secara etimologi  Corps berasal dari bahasa Inggris yang memilki arti kesatuan dalam komando,  Brigade berarti pasukan yang disiapkan untuk bertempur dan Pembangunan, memiliki arti membangun dalam rangka mengisi kemerdekaan. Sedangkan secara terminologi Corps brigade pembangunan berarti suatu lembaga yang dibentuk dalam satu komando untuk mengawal pembangunan.

Pada moment tersebut Asnawi Latief selaku ketua umum PP IPNU menunjuk Rekan Harun Rosyidi untuk menjadi Komandan Teknis CBP. Pasca ditunjuk sebagai komandan tehnis CBP, rekan Harun Rosyidi mengumpulkan kader-kader inti IPNU yang berpotensi untuk selanjutnya dididik dan di latih kemiliteran serta keamanan guna mengantisipasi gerakan yang membahayakan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) baik dari dalam maupun luar. Kondisi ini ditempuh karena stabilitas politik dan kemanan yang tidak menentu pada saat itu.

Kemudian, pada tahun 1965 saat terjadinya peristiwa G 30 S PKI. CBP sangat berperan aktif dalam upaya memberantas PKI dan antek-anteknya.  Ghirrah Patriotisme Pelajar tersebut setelah terjadinya perubahan rezim dan perubahan kondisi sosial politik Indonesia semakin surut. CBP menjadi sebuah nama yang semakin tenggelam. Hingga kemudian masa kepemimpinan Hilmi Muhammadiyah Ketua Umum PP IPNU pada tahun 1999 CBP dideklarasikan kembali di Pondok Pesantren Pancasila Sakti Klaten Jawa Tengah. Pendeklarasian kembali ini merupakan upaya IPNU untuk bisa memberikan kontribusinya secara lebih luas pada Era reformasi yang sedang gencar-gencarnya diteriakkan oleh masyarakat seluruh Indonesia. Kemudian rekan Hilmi Muhammadiyah menunjuk rekan Agus Salim untuk menjadi Koordinator Nasional (KORNAS) CBP. Pasca ditunjuk sebagai KORNAS CBP, rekan Agus Salim sangat gencar melakukan sosialisasi ke daerah-daerah untuk mengaktifkan kembali CBP sampai ke tingkatan ranting,  Hingga memasuki kongres XIII tahun 2000 di Makasar yang menetapkan rekan Abdullah Azwar Anas sebagai Ketua Umum IPNU, selanjutnya ditunjuklah Rekan Edisyam Risdiyanto menjadi Kornas.

 Pada masa ini CBP bergerak pada empat bidang yakni : Kepanduan, Kepalangmerahan, SAR dan Cinta Alam. Rekan Edisyam berhasil merumuskan kembali pola CBP dengan format baru yang terangkum dalam peraturan organisasi/lembaga, penjabaran peraturan organisasi/lembaga serta sistem pendidikan dan pelatihan sebagai acuan dan panduan kegiatan CBP diseluruh Indonesia. Rumusan-rumusan tersebut dibukukan pada masa itu yang disahkan pada masa kepemimpina Al Amin Nur Wahab Nasution sebagai Pj Ketua Umum IPNU yang menggantikan Rekan Abdullah Azwar Anas.

Perjuangan CBP tidak berhenti sampai disitu saja, pada Kongres XIV Surabaya tahun 2003 yang menetapkan Rekan Mujtahidur Ridlo sebagai Ketua Umum IPNU, melanjutkan program CBP sebelumnya dibawah komando Rekan Ali Masdar Hasibuan.

Pada masa ini lebih banyak difokuskan pada praktek terjun kelapangan terutama bidang SAR dan kepalang merahan, disebabkan seringnya terjadi bencana skala nasional misalnya terjadinya Tsunami di Aceh, Tanah Longsor di Banjar Negara, Banjir bandang di Jember, Gempa Jateng-Jogja, Gempa dan Tsunami di Pengandaran Jawa Barat. Pada periode ini pula CBP yang bergerak di empat bidang yakni : Kepanduan, Kepalangmerahan, SAR dan Cinta Alam difokuskan menjadi 3 bidang yakni : Kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan Kedisiplinan yang ditetapkan dalam Rakornas CBP pada 6 – 8 Januari 2006 bertempat di Wisma Depag Jakarta Selatan. Program ini berlanjut hingga Kongres IPNU  XV di Asrama haji Pondok Gede Jakarta, 9 – 12 Juli 2006 yang menetapkan Rekan Idy Muzayyad sebagai ketua umum IPNU dan selanjutnya menunjuk Rekan Alvin M Hasanil Haq sebagai Komandan Nasional.
Pada masa ini banyak hal yang dilakukan dalam rangka memajukan dan mengembangkan potensi kader-kader CBP diantaranya : Kemah Pelajar Hijau dalam Rangka Diklat Peduli Lingkungan 6 – 8 April 2007 di Ponpes Wali Songo Gomang Singgahan Tuban, Workshop Ke-CBP-an 17 – 20 Mei 2007 di Ponpes Maslakul Huda pati. Tidak sampai disitu saja CBP juga ikut serta dalam berbagai event kemanusiaan misalnya pada saat terjadi Banjir Bandang di Jakarta.

    Hasil Workshop di Pati mengamanatkan CBP untuk menyelenggarakan Rakornas yang kemudian terselenggara pada 22 – 25 Agustus 2007 bertempat di Hotel Diamond Samarinda bersamaan dengan penyelenggaraan Rakernas IPNU. Pada Rakornas ini diputusakan beberapa hal yang bekaitan dengan Ke-CBP-an diantaranya adalah sasaran kegiatan CBP yang semula Kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan Kedisiplinan menjadi Kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan Bela Negara, kemudian juga pada Rakornas pada saat itu terjadi perubahan nama dari Corps Brigade Pembangunan menjadi CORPS BARISAN PELAJAR.

Pada kongres 14 terpilihnya Ahmad Syauqi kemudian menunjuk rekan Randi Ridwan sebagai KORNAS berikutnya. Namun selama 1 th berjalan CBP tidak mengalami kemajuan yang signifikan akhirnya melalui mekanisme reshufle Ahmad Syauqi menunjuk rekan Muhammad Syahrial menggantikan Randi Ridwan dan pada workshop CBP tanggal 26 – 28 Juni 2010 di Sidoarjo terjadi beberapa perubahan yang signifikan pada tubuh CBP yakni :

1.    Perubahan nama CORPS BARISAN PELAJAR dikembalikan menjadi CORPS BRIGADE PEMBANGUNAN
2.    Peraturan Organisasi dan Peraturan Administrasi (PO/PA) diubah menjadi Peraturan Lembaga dan Administrasi (PLA). Peraturan Diklat diubah menjadi Petunjuk Pelaksanaan Teknis Operasi Pendidikan dan Pelatihan (JUKLAK TEKOPS DIKLAT)
3.    Peraturan Dewan Komando Nasional tentang Nomor Induk Anggota sebagai dasar pembuatan Database CBP.
4.    Mekanisme Lembaga yang sebelumnya DEWAN KOORDINASI menjadi DEWAN KOMANDO
5.    Perubahan itu berimplikasi pada struktur jabatan di CBP yakni :
a.    Koordinator Nasional (KORNAS) menjadi Komandan Nasional (DAN NAS)
b.    Koordinator Wilayah (KORWIL) menjadi Komandan Wilayah (DAN WIL)
c.    Koordinator Cabang (KORCAB) menjadi Komandan Cabang (DAN CAB)
d.    Koordinator Anak Cabang (KORANCAB) menjadi Komandan Anak Cabang (DAN ANCAB)
6.    Penambahan Kesatuan di tingkatan komisariat/ranting disebut peleton  dipimpin oleh seorang komandan peleton (DAN TON) yang langsung membawahi anggota. Mekanisme pemilihan komandan peleton ditunjuk langsung oleh DAN ANCAB
Hasil Workshop sidoarjo disahkan pada RAKORNAS di Pontianak Kalimantan Barat pada tanggal 29 Juli – 2 Agustus 2010.



LAMBANG
Lambang Lembaga  dan arti :
1.    Lambang berbentuk segi lima dan di batasi oleh garis yang berwarna merah putih. Arti segi lima melambangkan rukun islam dan pancasila, garis merah putih mengandung arti bahwa  CBP setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.    Warna dasar hijau, mengadung arti kemakmuran, kesuburan
3.    Pada bagian dalam terdapat :
a.    Bintang berjumlah sembilan buah berwarna kuning yang mengelilingi bola dunia yang berwarna biru langit. Bintang yang paling besar melambangkan Nabi Muhammad SAW. 4 (empat) bintang disamping kiri dan kanan melambangkan 4 (empat)sahabat nabi yang sering disebut Khulafaur Rasyidin yakni Sayidina Abu Bakar RA,Sayidina Umar RA, Sayidina Usman RA dan Sayidina Ali RA. 4 (empat) bintang di bawahnya melambangkan 4 (empat) madzhab (Maliki, Syafi’i, Hanafi, Hambali). Bola dunia berwarna biru langit melambangkan wawasan yang luas warna biru langit melambangkan Perdamaian
b.    Dibawah bintang terdapat buku terbuka yang berwarna putih yang ditopang oleh bambu runcing dan bulu angsa, dan dibawahnya terdapat tulisan CBP yang berwarna merah. Buku terbuka dan bulu angsa dengan jumlah ruas sebanyak sembilan menggambarkan bahwa CBP merupakan tempat belajar bagi siapa saja. Sedangkan bambu kuning melambangkan perjuangan yang gigih.

BENDERA

1.    Ukuran    PXL = 100 X 80 CM
2.    Bahan kain berwarna putih.
3.    Gambar lambang sesuai dengan ketentuan lambang
4.    Bendera digunakan pada acara-acara semua kegiatan yang bersifat layak baik intern maupun ekstern .

SERAGAM

Seragam Corps Brigade Pembangunan
1.    Berupa baju lengan pendek jenis kain Ripstop warna hitam dengan dua buah saku, di atas saku kanan terdapat tulisan Nama, sebelah kiri tertulis CBP. Lambang CBP dilengan kiri dan Lambang IPNU disebelah kanan dan diatas Lambang CBP terdapat tulisan tingkatan Komando.
2.    Celana Panjang jenis kain Ripstop hitam dengan dua buah saku kanan kiri serta dua saku di belakang, satu saku sebelah kanan tertutup.
3.    Topi pet Marine style warna hitam  dengan Lambang CBP di bagian depan, di samping kanan terdapat tingkatan kepengurusan, disebelah kiri terdapat nama pemegang.dan topi mute yang berwarna krem dengan tiga garis  berwarna putih dikelilingi warna merah khusus komandan di masing-masing tingkatan.
4.    Ikat pinggang warna Hitam
5.    Sepatu PDH warna hitam.
-    Seragam PDL ;
1.    Berupa kaos lengan panjang berwarna hitam, dengan pelindung bahu, pelindung siku kanan dan siku kiri berwarna Oranye. Terdapat Logo IPNU di dada sebelah kanan dan Logo CBP di dada sebelah kiri. Dibelakang terdapat tulisan CORPS BRIGADE PEMBANGUNAN mendatar dan dibawahnya tertulis IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA dan tingkatan kepengurusan dengan huruf kapital.
2.    Celana panjang kargo warna hitam.
3.    Ikat pinggang kople rim warna hitam
4.    Topi Rimba Warna Hitam dengan Lambang CBP di bagian atas depan
5.    Sepatu PDL TNI berwarna Hitam.


MARS

MARS CORPS BRIGADE PEMBANGUNAN
CBP…CBP…
Pelajar Nahdliyin Patria
Api Islam Berkobar Menyala di Dada
CBP…CBP…
Menjebol membangun satu cita
Cita Indonesia sosialis Pancasila
Maju Padu Pantang Mundur
Berjuang mengemban ampera
Basmi Penindasan
Jayalah bangsa Paramarta
CBP…CBP…
Siaga berjuang setia
Menjebol membangun…Ayo ora Et labora


PANCA SATYA CORPS BRIGADE PEMBANGUNAN

1.    Kami Anggota Corps Brigade Pembangunan adalah Insan  yang bertaqwa kepada Allah SWT.
2.    Kami Anggota Corps Brigade Pembangunan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
3.    Kami Anggota Corps Brigade Pembangunan Setia kepada Tanah Air, Bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.    Kami Anggota Corps Brigade Pembangunan senantias menjaga kehormatan diri, keluarga, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5.    Kami Anggota Corps Brigade Pembangunan memegang teguh disiplin dan kode etik Corps sekuat-kuatnya.

NASKAH PEMBAI’ATAN

Bismillahirrohmaanirrohim
Asyhadu an laa ilaaha illa al Alloh
Wa asyhadu anna muhammadarrasuululloh
Dengan ikhlas sadar dan penuh tanggung jawab dengan ini saya berjanji :
1.    Senantiasa menjunjung tinggi martabat dan nama baik agama islam serta berusaha mewujudkan terlaksananya ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah di tengah tengah masyarakat
2.    Senantiasa mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekwen
3.    Senantiasa menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk menunjang program pembangunan menuju masyarakat adil dan makmur yang diridloi Alloh SWT.
4.    Senantiasa setia melaksanakan tugas dan kewajiban organisasi IPNU dan CBP dengan tulus, ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab
5.    Senantiasa taat dan patuh kepada peraturan dasar dan peraturan rumah tangga Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan peraturan organisasi CBP
Semoga Allah SWT meridloi saya.
Laa Haula Walaa Quwwata Illa billahil Aliyyul Adziim